Minta Pihak Terkait Peduli

Jalan di Tengah Kota Duri  Tidak Terperhatikan sejak Tahun 2015

Jalan Lumba-Lumba, Jalan Pari dan Jalan Cendana Kelurahan Babussalam-Mandau, Kabupaten Bengkalis alami kerusakan

DURI--(KIBLATRIAU.COM)--  Hingga saat ini, warga yang tinggal di seputaran Jalan Lumba-Lumba, Jalan Pari dan Jalan Cendana Kelurahan Babussalam-Mandau, Kabupaten Bengkalis sangat mendambakan perbaikan jalan.

Bayangkan sejak tahun 2015 perbaikan infrastruktur tidak mereka rasakan, padahal kawasan itu termasuk pemukiman padat di tengah Kota Duri dan saat ini jalan tersebut masih alami kerusakan.

Menurut Hendri (43) salah seorang warga sekitar Jalan Lumba-Lumba mengaku tidak heran ketika membaca kabar tentang Jalan Gajah Mada Kilo meter 35 yang masih dalam keadaan rusak parah. 

Dikatakannya, jangankan Jalan Gajah Mada yang letaknya di Pinggir Kota, beberapa jalan yang letaknya persis di tengah Kota Duri tepatnya Jalan Lumba-Lumba, Jalan Pari dan Jalan Cendana yang ada di Belakang Mandau City Mall pun tidak tersentuh pembangunan.

''Setahu saya sejak tahun 2015 yang lalu lah ada perbaikan Jalan Lumba-Lumba, Jalan Pari dan Jalan Cendana ini. Padahal tengah kota begini, belakang mall pula, tidak terperhatikan, apalagi yang di pinggir kota sana seperti Jalan Gajah Mada itu,'' kesal Hendri.

Untuk itu selaku warga ia berharap agar pihak terkait bisa betul-betul memperhatikan kebutuhan rakyatnya. Apalagi infrastruktur jalan yang memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

''Saking buruknya jalan tempat kita itu, ibu-ibu sedang hamil bisa keguguran kalau lewat situ. 

Untuk itu kami harapkan sama pihak terkait peduli lah sama masyarakat. Jangan waktu mau pilkada saja datang dengan janji manis, liat saja keadaan tempat kita ini terperhatikan saja tidak,'' ketus Hendri.

Hal senada juga disampaikan oleh Budi (54) yang juga warga setempat.  Menurutnya ia sudah kenyang mendapat janji-janji oleh para tim-tim sukses calon pemimpin. Dalam janji, semua akan diakomodir, namun nyatanya tidak pernah terjadi.

Pada akhirnya, warga pun harus rela tidak menikmati pembangunan walau sudah ikut memilih calon pemimpin yang sudah berjanji tersebut. Oleh karenanya dirinya sangat mendambakan pemimpin yang bisa menepati janji untuk memperbaiki segala fasililitas maupun infrastruktur umum milik publik seperti jalan ini.

''Awalnya janjinya macam iya betul lah. Nyatanya pahit juga yang dialami masyarakat. Bukannya minta yang lain-lain, jalan kami saja tidak bisa mereka perbaiki. Pemimpin seperti apa itu yang tidak bisa menepati janji,'" tutur Budi. (Rls/Hen)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar